English  Indonesian

Gus Sholah Dewan Penyantun Unisda, Meninggal Dunia

   03 Februari 2020  |    09:03  |     MH. Humas Unisda
Bagikan   
  

Lamongan, news.unisda.ac.id– Sejarah unisda mencatat KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah sebagai figur tokoh yang ramah, suka bergaul luas dengan banyak kalangan, moderat, memiliki komitmen keislaman dan kebangsaan yg luas yang kuat. Dalam perjalanan sejarah unisda, Gus Sholah pernah bertakziah saat Drs. KH. Masykuri Shodiq, SH ketika meninggal dunia tahun 2001.

“Beliau pernah taziyah ke ndalem saat abah saya meninggal meskipun saat itu mungkin beliau dengan abah saya belum pernah ketemu, namun itu merupakan dukungan moril yang luar biasa, visi misinya tentang pendidikan juga begitu luas menjadikan salah satu pertimbangan kami (keluarga) meminta beliau menjadi salah satu dewan penyantun unisda” tutur rektor unisda lamongan ibu Ainul Masruroh, S.H.I., M.H.

Gus Sholah yang juga merupakan Dewan Penyantun Unisda Lamongan. Ulama tersebut wafat usai kritis setelah operasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta. Gus Sholah wafat pada usia 77 tahun (Minggu, 2/02/2020).

Tak hanya bagi warga NU, tetapi juga masyarakat Indonesia, dan masyarakat luas tentu merasakan kehilangan atas berpulangnya Almarhum Gus Sholah. Selama ini, beliau dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

“Mohon dimaafkan seluruh kesalahan. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu…,” kata rektor unisda.

Gus Sholah merupakan saudara presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Pria kelahiran 11 September 1942 ini adalah anak ketiga dari pasangan KH Wahid Hasyim dan Nyai Hj Sholihah. Selain Gus Dur, saudara Gus Sholah adalah Nyai Aisyah, Dr Umar Alfaruq, Nyai Lily Wahid, dan Muhammad Hasyim (MH. Humas Unisda).




Copyright © 2016 Universitas Islam Darul Ulum Lamongan. All Right Reserved.