English  Indonesian

Mahasiswa Unisda Manfaatkan Limbah Kotoran Sapi dan Daun Mimba

   22 Juli 2024  |    10:01  |     MH. Humas Unisda
Bagikan   
  

Gresik, 21 Juli 2024 – Mahasiswa Universitas Islam Darul ‘Ulum (UNISDA) Lamongan sukses memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dan daun mimba sebagai pestisida nabati. Inovasi ini dipelopori oleh mahasiswa KKN Tematik 2024 dan diterapkan pada masyarakat Desa Petiyintunggal melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan di Balai Desa Petiyintunggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.

Acara yang bertema “Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dan Pestisida Nabati” ini disampaikan oleh Ibu Dian Eka Kusumawati, S.P, M.P., dosen Fakultas Pertanian UNISDA sekaligus dosen pendamping lapang dari tim KKN. Kegiatan ini sejalan dengan potensi Desa Petiyintunggal yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dan peternak. Inisiatif mahasiswa KKN Tematik dalam menciptakan POC dari limbah kotoran sapi bertujuan memberikan alternatif bagi petani yang kesulitan mendapatkan pupuk serta mengurangi pencemaran limbah kotoran sapi. Pestisida nabati dari daun mimba juga menjadi solusi alami untuk mengatasi permasalahan hama pada tanaman.

Masyarakat Desa Petiyintunggal menyambut baik kegiatan ini dengan antusiasme tinggi. Mereka mengikuti setiap langkah pembuatan POC dan pestisida nabati dengan seksama. Banyak dari mereka yang memiliki peternakan sapi di luar pekerjaan sebagai petani dan mengeluhkan dampak pencemaran limbah kotoran sapi. Kotoran sapi yang dibiarkan tanpa pengolahan baik bisa menjadi sumber penyakit dan pencemaran lingkungan.

Pak Kardi, salah satu petani dan peternak di Desa Petiyintunggal, mengeluhkan masalah ini, “Biasane tak jarno ae mas sampek garing terus langsung di sawurno ae ndek sawah soale ga kober ngolah e sibuk nek sawah. Tapi gara-gara teletong dadi akeh laler e nyokot i sapiku,” ujarnya, menjelaskan bahwa kotoran sapi yang dibiarkan menumpuk mengundang lalat yang mengganggu ternaknya.

Tim KKN UNISDA Lamongan memberikan edukasi kepada peternak mengenai pengolahan limbah kotoran sapi. Alat dan bahan yang digunakan juga sangat mudah didapat, seperti EM4, gula merah/molase, dedak, tong plastik, selang, dan botol air mineral. Proses pembuatan POC dari 20 kg kotoran sapi, 4 kg dedak, 40 liter air, 500 gram gula pasir, dan 100 ml EM4 menghasilkan sekitar 20-25 liter POC setelah fermentasi selama 14 hari.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat mengurangi limbah di sekitar Desa Petiyintunggal yang belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, pelatihan ini juga dapat menambah wawasan dan keterampilan warga desa dalam mengolah limbah menjadi pestisida nabati dan pupuk organik,” kata Ibu Dian.

Yoyok, Ketua Kelompok Tani Desa Petiyintunggal, menambahkan, “Petani di desa ini sudah terbiasa memakai pupuk dan pestisida kimia dan kurang mau untuk menggunakan pupuk organik. Harapan kegiatan ini adalah menambah wawasan petani terkait manfaat bahan organik dan pengolahan limbah kotoran sapi.”

Kegiatan ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga mendorong praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan-bahan organik dan meminimalisir penggunaan pupuk serta pestisida kimia. Mahasiswa KKN Tematik UNISDA berupaya mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan tanah, serta berharap inovasi ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan secara luas, memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat Desa Petiyintunggal dan sekitarnya.



Copyright © 2016 Universitas Islam Darul Ulum Lamongan. All Right Reserved.